DUNIA PERINDUSTRIAN
BAGAI BUAH SIMALAKAMA
Perubahan zaman menuntut manusia untuk semakin berkembang seiring dengan jumlah kebutuhan manusia. Dimana manusia dituntut agar dapat melakukan berbagai macam kegiatan dengan efisien dan sebaik mungkin. Hal inilah yang membuat manusia berlomba-lomba untuk mengembangkan berbagai macam inovasi agar terciptanya sesuatu yang memudahkan aktivitas manusia. Perindustrian merupakan salah satu langkah manusia dalam meningkatkan taraf hidup demi terciptanya sistem yang semakin mempermudah aktivitasnya.
Seiring dengan perkembangan dunia industri berbagai macam dampak pun bermunculan baik dampak positif ataupun dampak negatif. Kedua hal ini saling berkaitan sehingga manusia dituntut untuk dapat menyelesaikannya tanpa mengesampingkan yang lainnya. Namun dalam artikel ini akan lebih banyak pembahasan pada dampak negatif dunia industri khususnya dibidang limbah yang dihasilkan.
Dunia perindustrian tidak dipungkiri bahwa semakin berkembangnya suatu industr1 akan meningkatkan berbagai sektor, seperti ekonomi, kesejahteraan, mengurangi pengangguran dan lain sebagainya. Bagi kehidupan sosial, perindustrian justru cenderung akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Akan tetapi bagi lingkungan hidup justru perindustrian membawa banyak dampak negatif, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, polusi udara, dan lain sebagainya. Bahkan dalam lingkungan sosial industri juga akan timbul tuntutan sosial. Tuntutan sosial muncul sebagai bentuk pertanggungjawaban dari sebuah perusahaan kepada seluruh stakeholder, yang terdiri dari konsumen, karyawan, investor/nasabah, pemerintah, masyarakat, dan kelangsungan lingkungan hidup generasi penerus. Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya mencari laba diperbolehkan, akan tetapi tidak mengabaikan hak-hak yang terkandung dan dimiliki oleh konsumen, investor, dan masyarakat (Makalah Dra. Ita Rustiati Ridwan sebagai Doses PGSD UPI).
Pelaku industri dalam menjalankan bisnisnya akan dihadapkan dengan dampak negative industri terhadap lingkungan hidup manusia. Limbah industri yang bersifat racun justru akan mempengaruhi kondisi lingkungan selain itu akan meningkatkan penyakit pada manusia dan kerusakan pada komponen lingkungan lainya. Limbah industri terdiri dari barbagai macam, seperti limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Pada industri besar banyak yang sudah menjalakan penanganan limbahnya dengan cara pemasangan cerobong asap, penyerap atau pencegah pencemaran lainnya. Namun tidak sedikit yang masih membuang limbahnya ke lingkungan langsung, yang mana justru akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Dalam perkembangannya limbah cair dan limbah lumpur justru yang banyak menimbulkan masalah. Pasalnya tidak sedikit industri yang membuang limbah jenis ini langsung kedalam perairan baik sungai ataupun laut tanpa melalui peroses pengolahan terlebih dahulu. Aktivitas seperti inilah yang menimbulkan dampak paling serius bagi ekosistem yang ada. Pemerintah melalui kementrian terkait sudah mengeluarkan kebijakan dan peraturan untuk menangani permasalahan ini. Masalahnya masih banyak industri yang di Indonesia yang belum mematuhi dan memperhatikan pengolahan limbahnya dengan benar dan serius.
Limbah yang paling menimbulkan efek negatif adalah limbah cair dengan berbagai macam jenis kandungan yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Limbah cair industri menimbulkan masalah, seperti keracunan pada manusia atau ternak, kematian ikan, kematian plankton, akumulasi pada daging ikan dan moluska terutama apabila limbah cair terkontaminasi zat racun, seperti CN, Cr, As, Cu, F, Hg, Pb, Cd, atau Zn (Media Litbang Kesehatan Volume XII No. 2 Tahun 2002).
Demi mendukung sistem pembangunan berkelanjutan makan industri perlu menjalankan upaya memeliharan kestabilan dan melestarikan ekosistemnya. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara mencegah pencemaran, mengurangi emisi-emisi, melestarikan keanekaragaman hayati, menggunakan sumber daya biologi terpulihkan secara berkelanjutan, dan mempertahankan keterpaduan ekosistem satu dangan ekosistem yang lainya.
#RE