LIMBAH RUMAH TANGGA, NYATA DAN BERBAHAYA !!!

Aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dengan namanya limbah, yang dihasilkan dari sisa usaha atau kegiatan manusia. Limbah-limbah yang dihasilkan terdapat berbagai macam jenisnya, sesuai dengan sumber limbah itu dihasilkan. Jenis limbah domestik atau biasa disebut dengan limbah rumah tangga merupakan salah satu jenis limbah dari sisa aktivitas manusia. Menurut jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat fakultas kesehatan masyarakat Universitas Sriwijaya bahwa limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga, dan kotoran manusia. Pengolahan limbah rumah tangga sangat diperlukan karena berkaitan erat dengan lingkungan, seperti air, tanah, dan udara.

Bila limbah domestik atau limbah rumah tangga yang telah terakumulasi tidak dilakukan penanganan akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan, terutama bagi organisme atau makhluk hidup lain terutama yang menghuni ekosistem sungai, ekosistem sawah, dan lain-lain. Sebagian besar limbah rumah tangga terdiri dari cairan dan padatan dengan karakteristik serta sifat yang berbeda-beda. Secara umum limbah domestik atau rumah tangga dibedakan menjadi limbah non B3 (sisa-sisa sayuran, kertas, karton, dan lain-lain) dan B3 (pestisida, baterai, dan lain-lain).

Dampak yang dapat ditimbulkan apabila limbah domestik atau rumah tangga terbuang ke alam bebas misalkan ekosistem sungai, antara lain :

  • Dampak terhadap lingkungan
    Kandungan yang terdapat pada limbah terdiri dari berbagai macam jenis, seperti bahan organik, bahan anorganik, bahan kimia, dan lain-lain. Apabila bahan organik yang mengalir pada perairan akan menghasilkan bau yang busuk, akan tetapi apabila mengandung protein justru menyebabkan terjadinya eutrofikasi sehingga tidak menimbulkan bau busuk yang menyengat. Justru hal ini mengakibatkan perairan menjadi subur dan terjadi ledakan fitoplankton serta alga. Sementara itu dapat terjadi pertumbuhan eceng gondok yang berlebihan sehingga menutupi permukaan air dan cahaya matahari tidak dapat menembus ke perairan, hal ini mengakibatkan kondisi air yang buruk. Kemudian untuk bahan anorganik yang terbuang ke alam bebas dapat mencemari tanah karena penumpukan yang tidak dapat terurai. Limbah bahan anorganik dapat berupa plastik, kaca, aluminium, kaleng, dan lain-lain. Sedangkan limbah kimia yang berbahaya bagi lingkungan adalah salah satunya limbah cucian yang mengandung detergen dengan tingkat keasaman/pH yang dapat mempengaruhi karakteristik tanah. Tanah yang subur akan memiliki pH berkisar 6,5 – 7,5 sehingga apabila pH sudah kurang dari 6 atau lebih dari 8 menunjukan kondisi tanah yang sudah tidak baik sehingga perlu adanya perlakuan sebelum ditanami (dari berbagai sumber). Bahan kimia ini apabila mengalir pada perairan dapat mematikan tumbuhan dan hewan karena kadar oksigen yang berkurang mengakibatkan kondisi air menjadi buruk.
  • Dampak terhadap Kesehatan
    Limbah domestik atau limbah rumah tangga misalkan yang berbentuk cair dapat menularkan berbagai macam penyakit. Perairan yang terkontaminasi limbah toilet dapat tercemar oleh bakteri Escherichia Coli yang dapat menyebabkan penyakit tifus, diare, kolera, dan lain-lain. Sementara itu limbah domestik atau limbah rumah tangga yang berbentuk padatan selain mengakibatkan pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan, seperti gatal-gatal, diare, dan lain-lain. Daerah yang kumuh seperti TPS (Tempat Pembuangan Sampah), bantaran sungai, dan sebagainya, beresiko terjadinya penularan berbagai macam jenis penyakit.

#RE