Kenali Jenis-jenis Utama Plastik

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, alat makanan (sendok, garpu, wadah, gelas), kantong pembungkus/kresek, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, sikat gigi, compact disk (CD), kutex (cat kuku), mainan anak-anak, dan lain-lain.

Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu plastic pada umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme.

Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah.

Sampah plastik diperkirakan membutuhkan 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Dengan demikian pemakaian plastik baik plastik yang masih baru maupun sampah plastik haruslah menurut persyaratan yang berlaku agar tidak berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.

Jenis-jenis utama plastik

Hampir semua orang memakai barang-barang yang terbuat dari plastik karena kemudahan dalam penggunaanya, tanpa menghiraukan akibat dari pemakaian plastik tersebut. Untuk itu perlu diketahui mengenai jenis-jenis utama plastik.

  1. PET (Polyethylene Terephthalate)
    Mayoritas bahan plastik PET digunakan untuk serat sintetis (sekitar 60%), dalam dunia tekstil PET biasa disebut dengan polycester (bahan dasar botol kemasan 30%). Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai karena jika terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
  2. HDPE (High Density Polyethylene)
    HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi jika dibandingkan dengan plastik dengan jenis PET, plastik jenis ini reltif aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun aman, sebaiknya tidak menggunakan secara terus menerus karena plastik berbahan HDPE akan melepaskan senyawa antimoni trioksida secara terus menerus.
  3. Polyvinyl Chloride (PVC)
    Plastik PVC atau yang biasa disebut vinyl tadinya merupakan bahan plastik kedua yang paling banyak dipakai di dunia (setelah polyethylene), sebelum proses manufaktur dan pembuangan PVC dianggap dapat menyebabkan masalah kesehatan serius serta polusi lingkungan. Beberapa zat yang disebutkan tersebut bisa menyebabkan kanker; PVC juga dapat meningkatkan reaksi alergi pada anak dan mengacaukan kerja hormon manusia.
  4. LDPE (Low Density Polyethylene)
    Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa LDPE bisa merusak sistem hormon manusia, LDPE merupakan salah satu jenis plastik yang dianggap cukup aman untuk digunakan bersama makanan dan minuman. Sayangnya, tipe plastik ini cukup sulit untuk didaurulang.
  5. PP (Polypropylene)
    Karakteristik PP adalah botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Sama seperti LDPE, PP (Polypropylene) dianggap sebagai plastik yang cukup aman untuk digunakan bersama dengan makanan dan minuman. Namun meskipun memiliki kualitas yang cukup baik, PP tidak mudah didaur ulang dan bisa menimbulkan asma serta gangguan hormon pada manusia.
  6. PS (Polystyrene)
    Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf, juga bahan ini sulit didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
  7. Lainnya
    Nomor 7 dikhususkan untuk semua plastik yang belum disebutkan serta plastik-plastik yang berlapis atau dikombinasikan dengan tipe plastik lainnya, contohnya bioplastic.

Semoga dengan tulisan ini anda dapat memilih jenis plastik yang mau anda gunakan untuk wadah penyimpanan makanan dan minuman serta tipe plastik yang harus Anda hindari karena bahannya yang sulit didaur ulang.

Jangan lupa memisahkan sampah-sampah sebelum membuangnya. Pisahkan sampah organik dan anorganik, pilah sampah gelas dari kertas dan plastik. Semua usaha Anda itu akan membantu proses daur ulang!

 

22 Juli 2022
Penulis : AS